Setelah begitu banyak informasi yang sudah bocor terlebih dahulu ke pasaran sebelum pengumuman resminya sendiri, Ubisoft akhirnya membuka tabir misteri untuk game open-world terbarunya – Watch Dogs 2. Pengumuman ini diikuti dengan trailer sinematik perdana yang sempat bocor kemarin untuk memberikan sedikit gambaran pengalaman seperti apa yang bisa Anda antisipasi. Berita baiknya? Terlepas dari keinginan untuk membuka lebih banyak informasi soal gameplay di ajang E3 2016 mendatang, Ubisoft tetap memperlihatkan sekelibat potongannya di pengumuman yang sama. Jadi, apa yang menarik dari Watch Dogs 2?
Mengkonfirmasikan rumor sebelumnya, karakter utama dari seri Watch Dogs pertama – Aiden Pearce tak kembali. Namun aksinya tetap memicu pondasi cerita untuk Watch Dogs 2. Keberhasilan Pearce untuk mematikan ctOS di seri pertama akhirnya mendorong sang developer – Blume untuk melemparkan ctOS 2.0 yang kini menghubungkan lebih banyak perangkat elektronik. Dominasi ctOS 2.0 dimanfaatkan oleh banyak perusahaan raksasa untuk membangun profile digital untuk setiap penduduk, sehingga data tersebut bisa dilacak, dijual, ditukar, atau bahkan dicuri begitu saja. Sekelompok hacker yang menamakan diri mereka sebagai “DedSec” berusaha mengembalikan kontrol tersebut kepada publik.
Anda akan berperan sebagai tokoh protagonis baru bernama Marcus Holloway, seorang hacker muda yang sempat dituduh berbuat kriminal karena ctOS 2.0. Marcus bergabung dengan DedSec cabang San Fransisco, kota sama yang menjadi setting terbaru Watch Dogs 2. Ia tentu saja akan hadir dengan cita rasa permainan yang berbeda dengan Aiden Pearce.
Tak hanya punya beragam peralatan baru seperti Drone yang kini bisa Anda kendalikan untuk mencapai fungsi tertentu, Marcus juga punya fleksibilitas untuk bergerak lebih cepat dan melakukan serangkaian aksi parkour jika dibutuhkan. Ubisoft sendiri mengklaim bahwa mereka merombak banyak hal berdasarkan feedback gamer di seri pertama dan kini membuat Watch Dogs 2 bisa dimainkan dengan beberapa gaya, dari stealth, non-lethal dengan hacking dan senjata yang tak berbahaya, hingga membunuh tiap target seperti halnya game third person shooter pada umumnya. Anda juga kini berkesempatan untuk meretas setiap NPC dan kendaraan yang Anda temukan.
Watch Dogs 2 juga mengkonfirmasikan mode multiplayer kooperatif di dalamnya, walaupun mode kompetitif belum dibicarakan sama sekali. Hingga maksimal 4 orang, Anda dan teman-teman Anda bisa bersama-sama menyelesaikan mode campaign atau sekedar mengeksplorasi detailnya kota San Fransisco di dalamnya. Ubisoft berjanji akan berbagi sedikit gambaran bagaimana mode multiplayer ini akan mampu menciptakan skenario dan cita rasa gameplay uniknya sendiri di ajang E3 2016 mendatang.
Paladins adalah permainan First Person Shooter yang dikembangkan oleh Hi-Rez Studios, pencipta MOBA SMITE. Permainan berakar dalam sebuah dunia fantasi sci-fi yang pernuh warna yang menampilkan sekelompok Champions, karakter memiliki keunikannya masing-masing tergantung karakter itu sendiri seperti cara mereka menembak atau fungsi skill. Pertempuran di Paladins juga hampir sepenuhnya berbasis skillshot (kata lain menyerang menggunakan senjata dan mempunyai skill). Meskipun Champions memiliki kepribadian atau skillnya masing-masing, tapi kita bisa melakukan custom card yang artinya kita bisa custom kemampuan di deckbuilding system card yang menambahkan costum statistik seperti kemampuan fast-reload dengan menggabungkan beberapa kartu sehingga akan terlihat perbedaan skill yang sangat signifikan.
Fase beta tertutup dimulai pada tanggal 17 November tahun 2015. Permainan resmi open beta pada September 16, 2016. Paladins dapat didownload melalui website resmi dan juga melalui steam.
Free to Play
Paladins dibuat secara free-to-play yang artinya siapapun bisa bermain dan memilikinya, tapi tergantung dari OS yang kamu pakai sejauh ini bisa dimainkan di Windows dan MAC OS.
Card Mastery
Pemain dapat mengumpulkan kartu yang unik pada setiap Champions yang dimiliki dan membangun sebuah Deck dan bisa custom name. Permulaan hanya diberi basic deck card dan untuk dapat mengkoleksinya dengan cara bermain dan leveling up player. Kartu ini berfungsi sebagai stats tambahan pada in-game yang tak terlihat, upgrade kemampuan kartu sehingga memiliki daya yang sangat besar seperti fast-reload kita bisa mengupgradenya lebih tinggi seperti dari awal kemampuan kartu 5%-25%.
Level Up
Tidak peduli bagaimana pemain memilih untuk bermain Paladins, mereka akan mendapatkan pengalaman poin ketika mereka bermain. Setiap kamu level up dan disaat itu juga kamu berkesempatan mendapat sebuah chest dan ketika dibuka kamu bisa saja mendapatkan sebuah set kartu, costume, dan weapon skin.
Windows System Requirements
Minimum
OS: Windows XP SP2, Windows Vista or Windows 7
Processor: Core 2 Duo 2.4 GHz or Althon X2 2.7 GHz
Memory: 2 GB RAM
Graphics: ATI or Nvidia graphics card with 512MB video ram or better and Shader Model 3.0+ support. (ATI Radeon 3870 or higher, Nvidia GeForce 8800 GT or higher)
Graphics: NVIDIA GeForce GTX 560 / AMD Radeon HD 6950 or better with 768 MB+ of VRAM (DirectX 11 Compatible)
Network: Broadband Internet connection
Storage: 10 GB available space
Sound Card: DirectX compatible sound card
Mac OS X System Requirements
Minimum
OS: OS X 10.10
Processor: Core 2 Duo 2.4 GHz or Althon X2 2.7 GHz
Memory: 2 GB RAM
Graphics: ATI or Nvidia graphics card with 512MB video ram or better and Shader Model 3.0+ support. (ATI Radeon 3870 or higher, Nvidia GeForce 8800 GT or higher)
Akhirnya game karya Blizzard yang sangat ditunggu-tunggu ini dirilis juga! Sejak pertama kali diumumkan dua tahun lalu, Overwatch telah sukses menarik minat begitu banyak orang di seluruh dunia, termasuk saya. Dengan desain karakter yang unik, gaya visual menyerupai film animasi Pixar, serta dukungan nama besar Blizzard, Overwatch terlihat betul-betul menjanjikan.
Sebenarnya saya sempat skeptis terhadap Overwatch karena khawatir konten yang disajikan tidak sebanding dengan harganya yang mahal. Game FPS online tanpa konten single playerbegini menurut saya lebih pas sebagai game free-to-play. Tapi bagaimana setelah mencoba sendiri, apakah kualitasnya sepadan dengan hype yang begitu besar? Mari simak di bawah.
Selamat datang di objective gaming
Overwatch memadukan first person shooter dengan gaya permainan objektif yang biasa ditemui pada game bergenre MOBA/ARTS seperti Dota 2. Dalam Overwatch, tujuan bermainmu bukanlah untuk membasmi semua musuh, tapi menjalankan misi/objektif tertentu. Membunuh musuh hanya salah satu jalan mencapai misi tersebut dan bukan jaminan untuk memenangkan game.
Pada dasarnya misi dalam Overwatch hanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu Attack dan Defense, namun terdapat variasi dengan kebutuhan taktik berbeda-beda. Misalnya, misi Defense di control point akan berbeda dengan misi Defense untuk melindungi payload (kendaraan bermuatan) yang sedang berjalan. Ada juga misi yang mengharuskan kedua tim sama-sama melakukan Attack dan memperebutkan satu control point di tengah arena.
Konsep misinya simpel, namun terasa kompleks karena variasi map serta hero di dalamnya yang begitu banyak. Ibarat Dota 2, misinya hanya satu jenis yaitu menghancurkan Ancient, sehingga kesuksesan benar-benar bergantung pada pemahaman hero, penguasaan medan perang, serta skill pemain. Kompleksitas dalam kesederhanaan tersebut membuat Overwatch berpotensi jadi game yang sangat kompetitif.
Nuansa kompetitif ini didukung oleh sistem reward yang memanjakan pemain dengan skill tinggi. Semakin baik kamu bermain, semakin banyak pula experience yang kamu dapat. Saat level up, kamu akan mendapat Loot Box berisi bermacam-macam item kosmetik. Mengoleksi kosmetik dalam game multiplayer begini tentunya sangat menyenangkan.
Siapa pun bisa jadi pahlawan
Overwatch mengusung tema yang kental dengan unsur kepahlawanan, dan satu hal yang perlu kita pahami adalah bahwa definisi “pahlawan” bagi tiap orang bisa berbeda-beda. Pahlawan tidak harus jago menghajar orang jahat dengan kekuatan super. Seorang dokter yang merawat pasien hingga sembuh, seorang seniman yang menginspirasi, bahkan pedagang yang menafkahi anak-anaknya, itu juga pahlawan.
Begitu pula dalam Overwatch, kamu tidak harus jadi penembak jitu yang jago menghabisi musuh untuk jadi pahlawan. Terdapat 21 hero yang bisa kamu pilih, dan setiap hero bisa berkontribusi dengan caranya sendiri-sendiri. Memahami peran hero dan merancang kerja sama yang baik adalah hal terpenting dalam Overwatch.
Kamu ingin membasmi musuh dari tempat-tempat tersembunyi? Pilihlah hero sniperseperti Widowmaker atau Hanzo. Lebih suka maju merangsek di antara kepungan musuh? Gunakan hero ofensif seperti Soldier: 76 atau Reaper. Komposisi tim tak akan komplit tanpa hero tank dan support yang bertugas menangkal serangan lawan, oleh karena itu hero seperti Reinhardt dan Mercy pun bisa populer meski keduanya tak ahli membunuh.
Kita didorong untuk membentuk tim yang seimbang dan variatif dalam Overwatch. Bahkan game ini akan memberi saran/peringatan ketika kita memilih hero, sehingga kita tahu peran apa yang sebaiknya diisi demi permainan optimal. Jadi kalau di layar sudah terpajang tulisan “no tank heroes” tapi tidak ada satu orang pun yang mau memilih hero tank, jangan heran apabila timmu kalah dengan tragis.
Kesimpulan
Setelah membaca ulasan di atas sepertinya kesimpulan saya sudah bisa ditebak. Overwatchadalah bukti bahwa Blizzard masih belum kehilangan tajinya sebagai developer game papan atas, dan wajib kamu mainkan kalau kamu menyukai FPS maupun MOBA. Untuk game yang satu ini saya berani mengatakan: the hype is real, baby!
Meski demikian saya masih merasa bahwa game ini sedikit terlalu mahal. Edisi reguler harganya US$40 (sekitar Rp543.000), tapi hanya tersedia dalam bentuk digital dan khusus untuk PC. Sementara edisi yang umum beredar adalah Overwatch: Origins Edition yang biasa dijual di Indonesia seharga sekitar Rp670.000. Mengeluarkan uang segitu untuk gamekhusus multiplayer begini rasanya agak berat juga sih.
Sebuah perasaan lega yang mungkin tidak akan dipahami oleh mereka yang awam, inilah yang mungkin dirasakan oleh sebagian besar gamer dengan The Witcher 3: Wild Hunt saat ini. Bagaimana tidak? Menjadi salah satu game RPG yang paling diantisipasi sejak tahun 2014 silam, ia terus memperlihatkan daya tarik yang sulit untuk diabaikan begitu saja. Sebuah game open-world RPG dengan segudang quest, tingkat kesulitan tinggi, visual yang indah, dan beragam monster dengan desain keren untuk diburu. CD Projekt Red memang terlihat ambisius dan tidak setengah-setengah, ini memastikan bahwa ini merupakan proyek game terbaik yang pernah mereka ciptakan. Sebuah ambisi yang harus diakui, terbayarkan dengan sangat manis.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu sudah mendapatkan sedikit gambaran soal daya tarik The Witcher 3: Wild Hunt sendiri. CD Projekt membangun sebuah dunia dengan atmosfer yang luar biasa, dipadukan dengan mekanisme gameplay yang kompleks, dan cerita solid yang dibangun sebagai pondasi. Kesan pertama yang ia munculkan akan membuat gamer pencinta genre ini jatuh hati sejak pandangan pertama. Bahkan cukup untuk menarik kelompok gamer yang menghindari RPG untuk setidaknya menjajal dan merasakan pengalaman seperti apa yang membuat hype game ini tidak lagi terbendung. Konten ratusan jam dengan voice acts dan plot yang dibangun serius menunggu untuk diselesaikan.
Dari permukaan, The Witcher 3 adalah sebuah game RPG impian yang terlihat begitu sempurna. Lantas, bagaimana dengan keseluruhan pengalaman yang ia tawarkan? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game RPG tiada banding? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Melanjutkan kisah dari The Witcher 2 dengan dunia yang mulai berubah sejak aksinya yang terakhir, Geralt of Rivia – sang Witcher yang kisah perjalanannya mengalun lewat alunan musik para Bard dari seluruh penjuru The Continent – akhirnya memutuskan untuk mulai menyelesaikan konflik personalnya sendiri. Kembalinya ingatan yang sempat hilang membuat Geralt mengingat sosok wanita yang tak bisa ia lupakan begitu saja – Yennefer. Namun di atas semuanya, ia secara konsisten mendapatkan mimpi buruk soal datangnya Wild Hunt. Rombongan pasukan misterius dengan armor berwarna hitam, yang kedatangannya cukup untuk membekukan dan membunuh nafas hidup apapun yang berada di dekat mereka. Terlepas dari kisah cinta mereka, Geralt sebagai seorang Witcher dan Yennefer sebagai seorang Sorceress tidak pernah bisa memiliki anak. Kekuatan besar yang mereka miliki berujung pada konsekuensi yang menyedihkan – bahwa mereka tidak subur. Namun kerinduan mereka untuk “membangun” keluarga bisa terobati lewat sosok Ciri. Seperti yang bisa diprediksi, cerita ini tidak berakhir bahagia. Ciri menghilang untuk waktu yang begitu lama dan sulit untuk ditemukan kembali. Kompleksitas masa lalu membuat Geralt yakin bahwa Ciri adalah target utama yang berusaha diburu oleh Wild Hunt. Baginya, tidak ada yang lebih penting, selain menemukan “anak” yang begitu ia sayangi ini.
Perjalanan Geralt ini membuatnya melintasi Northern Kingdom yang posisinya terus terdesak karena invasi pasukan dari Selatan – Nilfgaard. Di tengah ketidakpastian politik dan kehidupan sosial yang kacau, penuh dengan prasangka rasis dan ketakutan akan monster-monster yang terus berkeliaran dan mengancam, Geralt menempuh “misi suci” personalnya ini.
Mampukah ia bertemu dengan Ciri di perjalanan ini? Ancaman seperti apa saja yang harus ia hadapi selama proses tersebut? Siapa pula Wild Hunt dan mengapa mereka begitu tertarik dengan sosok Ciri? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan The Witcher 3: Wild Hunt ini!
Sebagian besar dari Anda mungkin langsung melompat ke The Witcher 3: Wild Hunt tanpa memainkan kedua seri sebelumnya. Apakah Anda tetap bisa menikmatinya? Jawaban kami secara pasti, menjawab iya. Anda hanya perlu sedikit melakukan research untuk memahami latar belakang masing-masing karakter, walaupun Anda juga bisa belajar sedikit dari interaksi di dalam game. Asingnya Anda terhadap latar belakang yang dibangun di The Witcher dan The Witcher 2 tidak akan menghalangi sama sekali keasyikan Anda jika memutuskan untuk langsung meloncat ke seri ketiga ini. Ceritanya seperti berdiri sendiri, dengan pengenalan awal, klimaks, dan penyelesaiannya sendiri. Jadi, jangan khawatir!
Abaikan sementara namanya yang memang pantas disejajarkan sebagai salah satu yang paling aneh di industri game. 358/2 Days, Dream Drop Distance, dan kini – HD 2.8 yang dipersiapkan untuk menyambut si seri ketiga yang begitu diantisipasi. Seperti nama yang ia usung, Square Enix memang meramu Kingdom Hearts HD 2.8 tak sekedar sebagai bundle versi Remaster dari seri-seri sebelumnya, tetapi juga menyediakan beragam konten baru di dalamnya. Termasuk, salah satunya didesain untuk memberikan gambaran lebih jelas soal garis cerita yang akan ditawarkan Kingdom Hearts 3 yang saat ini masih gencar dikerjakan oleh Tetsuya Nomura. Anda termasuk gamer yang tak sabar lagi mencicipinya? Kingdom Hearts HD 2.8: Final Chapter Prologue akhirnya punya tanggal rilis pasti.
Bersamaan dengan sebuah trailer baru yang memuat banyak informasi penting, Kingdom Hearts HD 2.8 tetap dipastikan akan dirilis di tahun 2016 ini juga. Anda bisa melihat sekelibat aksi Aqua – salah satu ksatria Keyblade dari masa lalu yang kini bisa dimainkan di bagian baru Kingdom Hearts 0.2 Birth by Sleep: A Fragmentary Passage. Ia juga disebut-sebut akan mengimplementasikan teknologi visual dan gameplay yang sama dengan Kingdom Hearts 3. Anda juga bisa melihat sedikit cuplikan dari Kingdom Hearts Chi: Back Cover – sebuah film sinematik HD yang berfokus pada sosok foretellers yang misterius serta Kingdom Hearts: Dream Drop Distance yang juga termasuk di dalam bundle penjualan.
Seri Tomb Raider seolah mendapatkan jiwa baru sejak Crystal Dynamics memutuskan untuk menekan tombol reboot pada tahun 2013 silam. Elemen puzzle yang dulu merupakan hal dominan pada seri Tomb Raider digantikan dengan action penuh mesiu dan beragam aksi yang terkadang cukup sadis. Formula yang sama kembali diterapkan pada sekuelnya, Rise of the Tomb Raider, yang pertama kali rilis di console Xbox 360 dan Xbox One pada November 2015 lalu.
Sebagai seorang gamer yang telah mengenal Lara Croft sejak dadanya masih berbentuk segitiga, saya tentu tidak melewatkan kesempatan emas saat Rise of the Tomb Raiderakhirnya tersedia di PC. Setelah menamatkannya, saya bisa bilang bahwa waktu dua puluh jam lebih yang saya habiskan mengikuti petualangan Lara Croft kali ini sangat sepadan dengan kualitas pengalaman bermain yang saya dapatkan. Mengapa saya bisa berpendapat begitu? Simak selengkapnya di bawah!
Kebangkitan Sang Penjelajah Makam
Setelah Lara berhasil selamat dari tragedi di pulau Yamatai pada seri sebelumnya, ia masih dihantui oleh rasa penasaran terhadap peristiwa supernatural yang menimpa dia di pulau tersebut. Rasa penasaran membuatnya berpaling pada catatan eksplorasi tentang makam nabi dari Konstantinopel yang ditinggalkan mendiang ayahnya.
Perjalanan perdana yang ia lakukan sebagai penjelajah makam tidak berjalan mulus. Segerombolan paramiliter yang menyebut diri mereka sebagai Trinity mengganggu usaha Lara untuk menguak misteri tentang kehidupan kekal sang nabi. Namun, suatu simbol yang ia lihat saat berusaha menyelematkan diri dari gempuran Trinity membawa ia pergi ke dataran beku Siberia, tempat di mana kejutan lain telah menantinya.
Presentasi Mewah
Bila biasanya saya membahas tentang gameplay terlebih dahulu saat mengulas sebuahgame, maka izinkan saya untuk memulai ulasan ini dengan membahas presentasi Rise of the Tomb Raider. Hal ini semata-mata karena kemewahan presentasinya yang memanjakan indera mata dan telinga.
Pegunungan tandus di Syria maupun dataran tinggi di Siberia ditampilkan dengan sangat memesona. Saya bisa melihat lembaran daun di pepohonan, es berkilau saat terpapar cahaya, pasir yang berhembus di gunung, hingga guratan pada stalaktit dengan jelas.
Lembah Siberia di mana Lara bertualang terlihat sangat hidup dengan kehadiran beragam fauna yang berkeliaran. Semuanya terlihat natural dan menunjukkan kelas Crystal Dynamics sebagai developer AAA.
Saya bahkan belum membicarakan tentang detail dari setiap karakter. Tampilan Lara maupun tokoh-tokoh lainnya di dalam game terlihat sangat riil. Kamu dapat melihat pori-pori kulit setiap karakter saat kamera di dalam game mengambil sudut close-up. Tidak mengherankan bila beberapa teman yang melintas salah mengira bahwa saya sedang menonton film ketika bermain Rise of the Tomb Raider.
Visual fantastis tersebut dilengkapi dengan sulih suara serta efek lainnya yang terdengar autentik. Camilla Luddington, aktris asal Inggris yang ikut tampil dalam serial TV Grey’s Anatomy, kembali dipercaya untuk mengisi suara dan berperan sebagai Lara Croft. Efek suara yang terdiri dari kicauan burung, gemericik air, hingga letupan senjata maupun ledakan bom molotov, membuat seolah-olah saya sendiri yang sedang berada di medan pertempuran Siberia.
Inovasi pada Mekanisme Sebelumnya
Bila kamu merasa bahwa Tomb Raider sebelumnya telah menghadirkan mekanisme yang cukup kompleks, maka siap-siap disibukkan dengan ragam aktivitas yang dapat dilakukan dalam Rise of the Tomb Raider. Crystal Dynamics membawa mekanisme skill tree, crafting, maupun misi sampingan di seri sebelumnya ke level yang lebih tinggi dengan menghadirkan beragam inovasi.
Kemampuan Lara yang dapat ditingkatkan seiring dengan perolehan EXP kini menjadi semakin komprehensif. Kamu akan dihadapkan pada ragam skill yang berjumlah lebih banyak. Setiap set skill yang dimiliki Lara memiliki keterkaitan khusus yang dapat dibentuk sesuai dengan gaya bermain masing-masing orang.
Sistem crafting yang hadir pun semakin kompleks dengan kebutuhan material yang beraneka ragam. Kehabisan mata panah? Kamu bisa mengumpulkan ranting kering serta bulu unggas untuk membuatnya kembali. Ingin meningkatkan kapasitas penyimpanan amunisi? Lengkapi dulu kebutuhan kulit rusa serta item lainnya guna membuat kantong peluru. Keanekaragaman sumber daya yang dapat diambil di lokasi membuat saya tidak pernah bosan ketika melakukan eksplorasi.
Satu fitur menarik yang terdapat di Rise of the Tomb Raider adalah kemampuan Lara untuk berganti pakaian. Lara dapat mengenakan baju hangat, mantel tebal, hingga zirah pelindung bergaya Yunani kuno. Beberapa kostum memiliki kemampuan khusus yang membantu perjuangan Lara menaklukkan medan berat. Walau beberapa pakaian terkesan cukup absurd, namun semuanya masih dalam batas wajar tanpa mengumbar sensualitas Lara secara berlebihan.
Bicara tentang misi sampingan, Rise of the Tomb Raider menghadirkan ragam kegiatan yang selalu menarik untuk diikuti. Kamu dapat menerima misi sampingan dari penduduk sekitar yang sangat beragam, mulai dari memburu jenis burung tertentu, hingga membebaskan tawanan dari sekelompok paramiliter. Setiap misi yang diselesaikan akan memberikan Lara sebuah item spesial yang tidak bisa dibuat sendiri ataupun dibeli.
Lembah yang Megah
Luasnya dataran Siberia yang dieksplorasi Lara sangat mengundang setiap pemainnya untuk mengunjungi kembali daerah yang telah dilewati demi mendapatkan semua artefak maupun menaklukkan tomb. Untungnya, fitur Fast Travel yang membuat Lara dapat berpindah dari satu checkpoint ke lokasi lainnya kembali hadir dalam Rise of the Tomb Raider.
Kamu dapat berpindah ke lokasi yang jauh dalam sekejap dengan mengunjungi checkpointterdekat. Rentang yang terdapat antar lokasi checkpoint juga tidak terlalu jauh karena dapat dicapai dalam waktu beberapa menit saja. Bila kamu ingin berlari dengan cepat pun, tersedia fitur sprint yang dapat membuat Lara berlari kencang tanpa harus takut kehabisan nafas.
Frontal atau Stealth
Perjalanan Lara di sepanjang perjalanan tidak pernah jauh dari usaha melumpuhkan lawan. Walaupun hanya seorang diri saat menghadapi musuh yang berjumlah ratusan, Lara memiliki kemampuan layaknya seorang Rambo yang mampu menerjang medan pertempuran secara frontal dan tetap selamat di akhir baku tembak.
Untuk tantangan yang lebih seru, kamu bisa mencoba menyelinap ke pos musuh secara sembunyi-sembunyi. Lara memiliki keahlian inflitrasi layaknya seorang ninja yang mampu mengendap-endap dan melumpuhkan target dengan senyap. Bila kamu berhasil menetralisir musuh dengan hening, maka game juga akan memberikan tambahan poin EXP yang cukup banyak.
Kamu juga dapat memanfaatkan beragam benda yang tersebar di medan untuk melumpuhkan musuh. Terdapat tong berisi bahan bakar yang bisa meledak, tiang penyangga bangunan yang bisa dirobohkan, hingga botol-botol kosong yang bisa dimanfaatkan sebagai bom molotov. Semuanya membuat setiap aksi pertempuran dalam Rise of the Tomb Raidermenjadi berlangsung seru dan menegangkan.
Puzzle Cerdas
Rise of the Tomb Raider masih mempertahankan elemen puzzle yang terdapat di seri klasiknya dulu. Walau sebagian besar puzzle hanya akan kamu temukan di lokasi tomb, namun jenis dan variasi yang ada cukup membuat saya harus memutar otak agar bisa menyelesaikannya.
Belasan tomb yang tersebar di sepanjang perjalanan memiliki variasi puzzle yang berbeda satu sama lain. Jenis puzzle dan cara penyelesaian yang kamu temukan di setiap tomb akan sama sekali berbeda, sehingga menuntut kreativitas serta imajinasi untuk melihat keterkaitan antara semua objek relevan yang ada.
Selain puzzle yang cerdas, mencari pintu masuk ke dalam lokasi tomb pun sering kali menjadi tantangan tersendiri. Walaupun setiap akses masuk ke dalam tomb memiliki tanda khusus, namun kadang menemukan gerbang tersebut tidak cukup hanya dengan mengandalkan tanda di peta. Diperlukan mata yang teliti serta kesabaran dalam menelusuri setiap jengkal lingkungan untuk mengakses tomb tersembunyi.
Aksi Luwes
Penjelajahan Lara di sepanjang game kerap menghadapkannya dengan beragam rintangan maupun pertempuran dengan musuh. Untuk membuat pergerakan Lara senatural mungkin, Crystal Dynamics telah mendesain gerakan Lara agar terlihat luwes dan mudah dikendalikan, baik menggunakan keyboard dan mouse maupun dengan gamepad.
Setiap aksi, mulai dari mengendap-endap, melompat, membidik, menembak, hingga baku hantam dengan musuh dapat dengan nyaman diakses dan dieksekusi. Transisi antara modeeksplorasi dan pertempuran terjadi dengan sangat cepat dan mulus, hingga tidak mengherankan bila kamu tidak dapat membedakan keduanya selama permainan.
Kesimpulan
Semua hal yang terdapat dalam Rise of the Tomb Raider membuatnya sebagai sebuah gameyang wajib dimainkan oleh penggemar seri Tomb Raider maupun gamer penggemar genreaction. Aksi yang hadir sejak awal hingga akhir permainan mampu membuat saya terduduk di pinggir kursi sambil menikmati progres cerita yang cukup menarik.
Tantangan akan terasa semakin seru seiring peningkatan tingkat kesulitan di dalam game. Dengan kian rentannya Lara saat menerima tembakan, maka proses penyergapan yang kamu lakukan harus menjadi semakin taktis dan terencana.
Walau Rise of the Tomb Raider menyediakan mode Exploration sebagai alternatif permainan, namun mekanisme kartu dan tantangan di dalamnya menurut saya pribadi terasa kurang gereget. Kamu hanya diharuskan untuk menyelesaikan sebuah misi di lokasi tertentu, seperti melumpuhkan seluruh musuh atau menuntaskan tantangan dengan waktu tercepat. Pencapaian kamu akan dimasukkan ke dalam leaderboard dan dibandingkan dengan prestasi serupa dari para pemain Rise of the Tomb Raider di seluruh dunia.
Bagi kamu yang menginginkan tambahan konten, Crystal Dynamics telah menyediakan DLC yang tidak hanya bersifat menambah kostum, tapi juga memberikan misi sampingan maupun tomb baru. Walau Pesona Rise of the Tomb Raider lebih ditekankan pada pengalaman personal antara gamer dengan game, namun kualitas konten yang ada di dalamnya saya pikir sangat sepadan dengan harga dan sensasi yang akan kamu dapatkan selama permainan.
Counter Strike: Global Offensive adalah game dengan mode tembak-menembak orang pertama (First-Person Shooter) yang dikembangkan oleh Valve Corporation dan Hidden Path Entertainment. Kedua perusahaan ini juga merupakan perusahaan yang mengembangkan Counter Strike: Source. Counter Strike: Global Offensive merupakan permainan keempat di dalam waralabaCounter Strike, tidak termasuk Counter Strike Neo dan Online. Counter Strike Global Offensive dirilis pada tanggal 21 Agustus, 2012 dan dapat dimainkan pada Microsoft Windows, OS X, Xbox Live Arcade dan Playstation Network versi Amerika. Counter Strike: Global Offensive menampilkan fitur-fitur klasiknya berupa peta yang ada dalam versi sebelumnya dan beberapa peta baru serta karakter tambahan. Permainan ini dapat dimainkan dengan menggunakan beberapa platform yang berbeda yaitu Windows, OS X dan PSN.
Seperti halnya dalam versi-versi sebelumnya, Counter Strike: Global Offensive merupakan permainan dengan menggunakan sudur pandang orang pertama. Permainan ini didesain dengan menjadikan pemain sebagai penembak. Pemain dapat bergabung ke dalam kelompok Teroris ataupun Anti-Teroris di mana pemain diharuskan untuk menyelesaikan beberapa misi ataupun melenyapkan kelompok musuh. Permainan ini berlangsung dalam ronde yang pendek dan berakhir apabila pemain terkalahkan ataupun misi telah diselesaikan. Dalam kebanyakan mode permainan, seorang pemain yang kalah harus menunggu sampai ronde permainan selesai untuk dapat berpartisipasi kembali. Dalam permainan ini, pemain dapat membeli senjata dan perlengkapan lainnya pada permulaan dengan menggunakan uang yang didapat berdasarkan performa penyelesaian misi. Selain uang yang diberikan apabila pemain menyelesaikan misi atau mengalahkan musuh, terdapat juga sistem pengurangan uang apabila pemain melakukan kesalahan seperti membunuh sandera atau teman satu tim. Sebagai tambahan, setiap pemain mendapatkan hadiah uang setiap ronde yang selesai dan tim yang menang akan mendapatkan uang dengan jumlah yang lebih banyak.
Senjata
Counter Strike Global Offensive masih menggunakan senjata yang digunakan dalam versi sebelumnya dengan beberapa senjata tambahan. Senjata yang dapat digunakan antara lain:
Saat ini, Counter Strike: Global Offensive menampilkan 5 mode permainan untuk permainan online:
Classic Casual dan Competitive: mode permainan ini adalah mode yang paling dikenal oleh pemain Counter Strike. Dalam mode ini terdapat misi untuk penjinakan bom dan pembebasan sandera. Pada permulaan dari setiap ronde, para pemain dapat membeli senjata dan juga perlengkapan lainnya dari uang yang didapatkan dari beberapa tindakan, mulai dari membantu untuk membunuh musuh sampai penyelesaian misi. Untuk kedua jenis misi ini, setiap ronde akan berakhir apabila sebuah tim telah menyelesaikan misinya ataupun mengalahkan tim yang lain.
Penjinakan bom: Tim Teroris harus menanamkan peledak C4 pada beberapa tempat yang diperintahkan dan tim Anti-Teroris harus mencegah agar bom tersebut tidak meledak.
Pembebasan Sandera: Tim Anti-Teroris harus membebaskan beberapa sandera dari tim Teroris dan membawa mereka ke tempat yang telah disediakan. Tim Teroris harus mencegah agar sandera yang ada tidak dapat melarikan diri. Bagi kedua tim, membunuh seorang sandera akan mendapatkan penalti berupa pengurangan uang.
Arms Race: mode permainan dengan menggunakan sistem deathmatch di mana setiap pemain akan diberikan hadiah uang untuk setiap musuh yang dikalahkan dengan menggunakan senjata baru, di mana pemain pertama yang mengalahkan musuh dengan beberapa senjata yang ditentukan akan memenangkan permainan.
Demolition (Pemusnahan): mode permainan ini tidak memberikan kesempatan kepada pemain untuk membeli senjata pada awal permainan namun akan memberikan senjata baru yang telah ditentukan atas setiap musuh yang dikalahkan.
Deathmatch: mode ini diberikan batas waktu, yaitu 10 menit, di mana pemain diharuskan untuk mencapai skor tertinggi dengan mengalahkan musuh dengan senjata yang berbeda. Poin yang diterima oleh pemain bergantung kepada jenis senjata yang digunakan. Pemain juga dapat menerima waktu tambahan untuk setiap senjata yang digunakan untuk mendapatkan poin tambahan.
Permainan Online
Counter Strike: Global Offensive memberikan pelayanan online bagi pemainnya dengan penyaringan oleh mode permainan, peta, dan sistem teman yang dikembangkan Steam. Valve juga mengaktifkan Valve Anti-Cheat yang secara otomatis akan mengeliminasi dan melarang pemain dari jejaring Valve. Permainan ini menggunakan Elo Rating System yang dapat mencocokkan pemain dengan kemampuan yang mirip untuk mendapatkan pengalaman bermain yang dapat dinikmati. Counter Strike: Gobal Offensive juga mendukung server privat yang memungkinkan pemain dapat tersambung dengan pemain lainnya melalui menu server komunitas.
Respons
Counter Strike: Global Offensive telah mendapatkan banyak respons positif dari kritikus profesional. Metacritic, website untuk penilaian, memberikan total poin 83 dari 100 untuk versi PC dengan 38 penilaian yang diberikan oleh kritikus-kritikus profesional. Kritikus dari PC Gamer, Evan Lahti, memberikan komentar bahwa peta-peta resmi yang baru dalam versi Counter Strike ini hanya didapatkan dalam mode permainan Arms Race dan Demolition. Sementara untuk peta Classic hanya diberikan beberapa penyesuaian kecil untuk detail yang tidak terlalu signifikan. Mike Sharkey dari GameSpy memberikan komentar bahwa Counter Strike: Global Offensive hanya menambahkan sedikit hal-hal baru dan Elo Rating System kurang efektif dalam penerapannya. Destructoid memberikan respons yang positif dengan memberikan penilaian 95 dari 100. Lebih lagi Destructoid mengatakan bahwa permainan ini menjanjikan versi Counter Strike yang lebih baik.
Kontroversi
Counter Strike: Global Offensive sebelum peluncurannya mengumumkan bahwa permainan ini akan menyertakan kelompok separatis dengan penampilan dan simbol yang mirip dengan ETA. Badan resmi dari Spanyol dan kelompok konsumen Spanyol meminta untuk mencabut kelompok ini pada versi final dan menyatakan bahwa penyertaan kelompok separatis tersebut akan mengecilkan kekerasan teroris dan juga dianggap menyinggung korban dari penyerangan ETA.
Perkembangan
Counter Strike Global Offensive diawali sebagai sebuah tempat dalam Counter Strike: Source. Pengembang dari Counter Strike melihat kesempatan untuk mengembangkan tempat ini menjadi sebuah permainan tersendiri dan berkembang kepada skenario Counter Strike. Pengembangan dari Counter Strike Global Offensive diawali pada Maret 2010 dan diumumkan pada 12 Agustus 2011. Versi beta yang tertutup dimulai pada 30 November 2011 dan pada awalnya hanya terbatas kepada sekitar 10.000 orang yang menerima kunci dalam acara Global Offensive yang dihadiri oleh Valve. Setelah menyelesaikan beberapa permasalahan seperti kestabilan server, versi beta tersebut akhirnya dibuka untuk lebih banyak orang lagi (Pada 4 Juli 2012 sekitar 100.000 kunci beta dibagikan). Sebelum meluncurkan versi beta secara publik, Valve mengundang beberapa pemain profesional dari Counter Strike dan Counter-Strike Source untuk mencoba tes permainan dan memberikan tanggapannya. Pada 2012, Valve mengumumkan bahwa Counter Strike Global Offensive akan diluncurkan pada bulan Agustus 2012 dalam setiap platform dengan versi beta yang terbuka sekitar 1 bulan sebelum peluncuran. Counter Strike mengawali kariernya sebagai permainan yang dapat menghubungkan beberapa pemain melalui internet dalam permainannya. Hal ini telah membawa Counter Strike menjadi merk tersendiri sebagai sebuah komunitas yang memungkinkan para pemain untuk saling berkomunikasi. Peluncuran Counter Strike: Global Offensive memberikan sensasi baru kepada para pemain yang setia kepada Counter Strike. Komunitas yang terdapat di dalam permainan ini telah memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap pemain. Perkembangan lebih lanjut dari permainan ini akan membawa Counter Strike ke dalam level komunitas